OGkarir Elcons BALIKPAPAN- Ratusan anggota Forum Komunikasi Suku Asli Kalimantan Bersatu berunjuk rasa di Gedung DPRD Kota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman.
Akibatnya jalan utama dari dua arah yang berada di depan Gedung DPRD ditutup. Sejak pukul 10.15 Wita, massa sudah berdatangan mengenakan pakaian adat dayak. Sebagian ada yang membawa tombak tradisional suku Dayak.
Mereka menuntut pembubaran dan pencambutan izin Ormas Lagaligo yang baru dideklarasikan pada 25 Juni lalu.
Juru Bicara pengunjuk rasa Bayyer Gabril mengungkapkan, pembentukan ormas tersebut dapat memicu kecemburuan.
“Ormas itu dapat menimbulkan kesukuan. Kami menolak juga karena dapat menimbulkan konflik antar-etnis,” ungkap Bayyer di lokasi, Senin (4/7/2011).
Massa menuntut agar Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong untuk mundur. Pasalnya, Andi juga menjabat sebagai ketua Dewan Pembina Lagaligo.
Keinginan pengunjuk rasa untuk bertemu perwakilan anggota dewan gagal. Aksi dilanjutkan ke kantor wali kota yang berlokasi di depan Gedung DPRD. Kedatangan perwakilan masyarakat adat diterima wali kota dan jajaran muspida. Hingga pukul 12.30 Wita pertemuan masih berlangsung.
Aksi mendapat pengawalan ketat ratusan polisi dari Brimob Polda Kaltim dan Polresta Balikpapan. Kendaraan water cannon dan sejumlah anjing pelacak juga disiagakan. Beberapa tim Gegana serta mobil evakuasi barracuda ditempatkan di dalam gedung dewan mengantisipasi kejadian tidak diinginkan.
Sementara itu arus lalu lintas dari dan menuju Pelabuhan Semayang Balikpapan, ditutup. Akibatnya terjadi kemacetan sepanjang 3 kilometer. Polisi akhirnya mengalihkan jalan. Aksi hingga siang ini berlangsung damai.
Akibatnya jalan utama dari dua arah yang berada di depan Gedung DPRD ditutup. Sejak pukul 10.15 Wita, massa sudah berdatangan mengenakan pakaian adat dayak. Sebagian ada yang membawa tombak tradisional suku Dayak.
Mereka menuntut pembubaran dan pencambutan izin Ormas Lagaligo yang baru dideklarasikan pada 25 Juni lalu.
Juru Bicara pengunjuk rasa Bayyer Gabril mengungkapkan, pembentukan ormas tersebut dapat memicu kecemburuan.
“Ormas itu dapat menimbulkan kesukuan. Kami menolak juga karena dapat menimbulkan konflik antar-etnis,” ungkap Bayyer di lokasi, Senin (4/7/2011).
Massa menuntut agar Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong untuk mundur. Pasalnya, Andi juga menjabat sebagai ketua Dewan Pembina Lagaligo.
Keinginan pengunjuk rasa untuk bertemu perwakilan anggota dewan gagal. Aksi dilanjutkan ke kantor wali kota yang berlokasi di depan Gedung DPRD. Kedatangan perwakilan masyarakat adat diterima wali kota dan jajaran muspida. Hingga pukul 12.30 Wita pertemuan masih berlangsung.
Aksi mendapat pengawalan ketat ratusan polisi dari Brimob Polda Kaltim dan Polresta Balikpapan. Kendaraan water cannon dan sejumlah anjing pelacak juga disiagakan. Beberapa tim Gegana serta mobil evakuasi barracuda ditempatkan di dalam gedung dewan mengantisipasi kejadian tidak diinginkan.
Sementara itu arus lalu lintas dari dan menuju Pelabuhan Semayang Balikpapan, ditutup. Akibatnya terjadi kemacetan sepanjang 3 kilometer. Polisi akhirnya mengalihkan jalan. Aksi hingga siang ini berlangsung damai.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2011/07/04/340/475560/ratusan-warga-dayak-geruduk-gedung-dprd-balikpapan
LIHAT JUGA :
VIDEO DEMO DAYAK DI BALIKPAPAN 04 JULI 2011 DISINI
VIDEO YOUTUBE SERUPA DISINI
----------------------------------------------------------------------
LIHAT JUGA :
VIDEO DEMO DAYAK DI BALIKPAPAN 04 JULI 2011 DISINI
VIDEO YOUTUBE SERUPA DISINI
----------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment
Komen silakan.