! Berita Terpopuler Indonesia, tips, berita populer facebook, download games, foto artis, video youtube, daftar mp3 terbaru dan gambar unik menarik
Laman
▼
HOME
DOWNLOAD EBOOK MENERJANG HARAPAN ; DARI JAKARTA MENUJU GEDUNG PUTI OLEH BARACK OBAMA
Barack Obama berhasil meniti tangga sukses menjadi senator kulit hitam
kelima dalam sejarah Amerika Serikat, setelah sebelumnya menjadi dosen
di Universitas Chicago, senator junior di Negara Bagian Illinios, dan
presiden Afrika-Amerika pertama kalinya pada jurnal bergengsi, Havard
Law Review, sewaktu ia masih belajar di Universitas Havard. Kini ia
adalah salah satu calon kuat wakil Partai Demokrat dalam pemilihan
Presiden AS pada 2008.
Obama lahir di Hawaii pada tanggal 4 Agustus 1961, dari pasangan Barack
“Hussein” Obama Senior, seorang mahasiswa ekonomi dan penganut Muslim
yang taat dari Kenya, dan Ann Dunham, seorang perempuan kulit putih dari
Kansas. Kedua orangtuanya bercerai ketika Obama berumur dua tahun.
Setelah perceraian itu, ayahnya memutuskan untuk menempuh studi doktoral
di Harvard University sebelum akhirnya kembali ke Kenya. Sedangkan,
ibunya menikah kembali dengan orang Indonesia yang bernama Lolo Soetoro
dan pindah ke Indonesia ketika Obama berumur enam tahun. Ia dan ibunya
tinggal di Jakarta selama empat tahun, ia pun pernah menyebut dirinya
sebagai Jakarta’s street kid. Barack kembali ke Hawaii seorang diri dan
tinggal bersama kakek-neneknya hingga ia menamatkan sekolah menengah
atasnya pada 1979.
Pada 1982, Obama mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal dalam sebuah
kecelakaan mobil di Kenya. Kematian ayahnya begitu memukul dirinya dan
membawanya dalam sebuah belenggu. Nyatanya, ia hanya sekali melihat
ayahnya sejak kedua orangtuanya bercerai, ketika Barack berusia sepuluh
tahun.
Seiring dengan meningkatnya popularitas dirinya secara nasional, Barack
menuliskan riwayat dan pandangan hidupnya. Dreams from My Father adalah
karya pertamanya, sedangkan buku dalam genggaman Anda ini adalah yang
kedua. Dalam buku ini, ia menyampaikan berbagai hal; mulai dari
kehidupan pribadinya (satu bab khusus membahas saat ia tinggal di
Jakarta), dunia kebijakan, politik, masalah sosial, agama, hingga
hubungan internasional. Di tengah-tengah amukan dan serangan publik
dunia terhadap ketidakbecusan Bush memimpin Amerika, lahir seorang
heal-maker (pemimpin yang merangkul) sekaligus deal-maker (seorang yang
mampu menjawab persoalan-persoalan praktis). Ia muncul secara tak
terduga dan dalam waktu relatif singkat mampu mengubah peta politik,
menumbuhkan harapan dan gairah baru.
Selamat menyelami dunia pikiran Obama!
-------------
Kutipan dari buku:
Keluarga kami belum berkecukupan pada tahun-tahun awal itu; angkatan
bersenjata Indonesia tidak membayar para letnannya dengan gaji yang
besar. Kami tinggal di sebuah rumah yang sederhana di pinggiran kota,
tanpa pendingin ruangan, kulkas, atau toilet siram. Kami tidak mempunyai
mobil—ayah tiri saya mengendarai sebuah sepeda motor, sementara ibu
saya naik bus umum lokal setiap pagi ke kedutaan AS, tempatnya bekerja
sebagai seorang guru bahasa Inggris. Tak punya uang untuk bersekolah di
sekolah internasional yang biasa dimasuki oleh anak-anak ekspatriat,
saya bersekolah di sekolah-sekolah Indonesia lokal dan bergaul dengan
anak-anak petani, pelayan, penjahit, dan juru tulis.
Sebagai seorang bocah berusia tujuh atau delapan tahun, hal ini
tidak terlalu merisaukan saya. Saya ingat tahun-tahun itu sebagai masa
yang menyenangkan, penuh dengan petualangan dan misteri—hari-hari
mengejar ayam dan berlari menghindari kerbau, malam-malam menonton
wayang kulit dan kisah-kisah hantu dan penjual kakilima yang menjajakan
gula-gula yang lezat ke rumah kami. Bagaimanapun saya tahu, dibandingkan
tetangga kami, hidup kami cukup baik—tidak seperti kebanyakan orang,
kami tidak pernah kekurangan makanan.
Di sebuah pantai hanya beberapa mil dari tempat pengeboman
itulah saya tinggal terakhir kalinya saat saya mengunjungi Bali. Ketika
saya memikirkan pulau itu, dan seluruh Indonesia, pikiran saya dipenuhi
berbagai kenangan—perasaan lumpur tebal di bawah kaki telanjang ketika
saya keluyuran di hamparan sawah; pemandangan saat dini hari di belakang
puncak-puncak gunung berapi; panggilan muadzin di malam hari dan bau
kayu yang dibakar; tawar-menawar di kios-kios buah di sepanjang jalan;
bunyi keras orkestra gamelan, wajah-wajah musisi yang diterangi api.
Saya ingin mengajak Michelle dan anak-anak perempuan saya untuk berbagi
kenangan hidup saya yang itu, untuk mendaki reruntuhan candi Prambanan
peninggalan Hindu yang sudah berusia ribuan tahun atau berenang di
sebuah sungai di pebukitan Bali.
Apa yang tidak dapat saya dukung adalah “sebuah perang yang tolol,
perang yang gegabah, perang yang bukan didasari oleh alasan melainkan
oleh nafsu, yang bukan didasari oleh prinsip melainkan oleh politik.”
“[Barack Obama] adalah politisi langka yang benar-benar mampu menulis
tentang dirinya dengan cara yang menarik dan orisinal...Dalam buku ini
[dia] berjuang untuk membumikan pemikirannya ihwal kebijakan dalam akal
sehat yang sederhana sembari mengartikulasikan gagasan-gagasannya dalam
ungkapan yang mudah dipahami dan nonpartisan.”
—Michiko Kakutani, New York Times.
“Obama mampu menceritakan kepekaannya terhadap ironi dan tragedi dalam
interaksi sosial, dimensi-dimensi manusiawi dari setiap persoalan yang
ditemuinya, dan orang-orang yang bersentuhan dengannya dalam penuturan
yang sederhana namun cerdas dan mengalir.”
—Koran Kompas
“Dia adalah salah seorang penulis terbaik yang berhasil memasuki politik modern.”
—Jonathan Alter, Newsweek.com
“Di zaman kita yang penuh kecurangan dan tanpa ruh ini, bakat Obama
untuk mengusulkan solusi-solusi yang manusiawi dan masuk-akal dengan
ungkapan yang elegan dan meningkatkan semangat dan pemikiran benar-benar
memenuhi kita dengan harapan.”
—Michael Kazin, Washington Post
“Obama menggunakan kosakata yang segar dan ringan untuk membersihkan sebagian racun dari perdebatan politik kontemporer..”
—John Balzar, Los Angeles Times
Menerjang Harapan: Dari Jakarta Menuju Gedung Putih
Penulis Barack Obama
Kategori: Biografi
ISBN: 979-1238-34-0
Ukuran: 15 x 23.5 HC
Halaman: 528 (16 Colour)
Terbit: November 2008