Laman

Leadershipstreet In Indonesia

Leadershipstreet In Indonesia


Sumber Daya Waktu ; Kunci Sukses Bisnis dan Investasi yang masih dianggap Tabu

Posted: 28 Apr 2013 12:00 AM PDT


Leadership Street Indonesia  Hampir tiap orang didunia ini pernah mendengar atau mengetahui  kata bisnisdan investasi, dari orang-orang yang mengenyam pendidikan rendah sampai yang tertinggi, dari masyarakat akar rumput sampai dengan kelas konglomerasi  tetapi sedikit yang mengenal  apa maksud dari kata itu dan paling parahnya adalah  bertindak gegabah dengan tidak melakukan bisnis dan investasi dengan pengenalan berbeda sekali dengan teori lisan yang sering dibicarakan.




Bila kita berpikir tentang bisnis dan investasi maka kita akan berbicara tentang sumber daya,  buku-buku ekonomi sudah cukup baik menjelaskan bahwa sumber daya manusia, sumber daya alam baik itu bisa diperbaharui ataupun tidak bisa diperbaharui adalah hal yang penting dalam membangun bisnis dan investasi.  Ketika masih kuliah di suatu perguruan tinggi yang  biasa (hanya boleh mendengar dosen) imana  buku-bukunya kami pelajari otodidak Teori ini memang pernah di inovasi lagi (lisan saja) oleh seorang rekan seorang rekan bahwa seharusnya ilmu-ilmu ekonomi harus melakukan revisi lagi dengan memasukkan : sumber daya finansial (termasuk sumber dari pihak ketiga dll) pada waktu itu sepertinya pemahaman itu terasa yang terbaik dan waktu berjalan dengan baik, Tuhan mengatur rezeki kami dengan baik, kami bekerja dan menggali pengetahuan demi pengetahuan dengan harapan agar kelak dapat sejajar dengan warga dunia lainnya.

10 Tahun waktu berlalu terasa seperti sekejap mata, tanpa sengaja Tuhan mempertemukan saya dengan rekan saya, rekan sekampus saya yang cerdas ini menceritakan  dirinya bahwa dia pernah bekerja disuatu perusahaan selama 5 tahun disuatu perusahaan dan ditahun ke 6 memutuskan berhenti dari perusahaan tempatnya bekerja dan membangun perusahaan dan usahanya sendiri walau masih dapat dikatakan masih biasa-biasa saja, masih belum rapid growth.  Karena panggilan hatinya ; dia sekolah di bidang ekonomi suatu saat akan bisa memberikan peluang kerja kepada saudara-saudaranya yang lain, suatu impian yang mulia dan saya yakin Tuhan pasti suatu saat yang indah akan mewujudkan impiannya itu.

Dalam pembicaraan kami yang singkat itu, karena dia juga memiliki bisnis dan keluarga, hidupnya tetap seimbang. Diia mengingatkan saya tentang sumber daya yang pernah kami bicarakan ketika kami masih menjadi anak sekolahan seperti ini : "bagaimana pendapatmu dengan buku-buku ekonomi bukankah semakin banyak dicetak, banyak ditulis buku-buku baru, namun ketika dilaksanakan perekonomian terasa berjalan dengan lambat, saya mempergunakan semua literatur namun saya masih menemukan ada hal yang masih menimbulkan pertanyaan, masih ada penyekatnya,  sehingga angka-angka proyeksi selalu meleset, saya tahu masih ada yang keliru dalam memahami teori itu"
 (Saya tidak melanjutkan bagaimana komunikasi kami seterusnya, nanti bisa menjadi suatu tulisan novel)

Saya pikir, teori ekonomi adalah rambu-rambu dalam menjalankan bisnis dan investasi, prakteknya menjadi implementasi produksi dan marketing yang tidak terbatas, karena itu tidak heran setiap dekade (normal) pasti selalu hadir anak-anak muda super milyader dan bisa kita katakan yang terakhir adalah Pendiri Facebook, Mark Z, kehadirannya karena kemampuan memahami waktu, yang dinamakan momentum bisnis.

Dari semua sumber daya yang sering diulas, sebenarnya telah dituangkan oleh banyak penemu ide bisnis dan teori ekonomi (namun tidak terlalu semarak dan sering sepintas saja) karena sangat berhubungan dengan sifat primif manusia dan sebagian orang masih memeliharanya seperti tag iklan dari salah satu merk rokok : " Susah melihat orang senang, senang melihat orang susah", kebanyakan pebisnis hanya suka mendengar cerita sukses suatu perusahaan atau perseorangan, tapi menghindari bila ingin tahu bagaimana mereka melakukan prosesnya. Apa rahasia sukses yang tidak terlalu semarak itu? Sumber saya yang paling jarang diulas adalah Sumber Daya Waktu.  Kenapa sifat primiti manusia itu berhubungan dengan bisnis dan sumber daya waktu ? iya karena terlalu banyak orang walau tidak semua paling risih membicarakan Disiplin dan Akselerasi dalam pencapaian tujuan, merasa nyaman dengan pekerjaan santai dan berani bertaruh dengan tipisnya isi kantong hanya untuk mempertahankan status kuo tersebut. Tentang Disiplin dan Akselerasi untuk mencapai tujuan akan kita share pada lain tulisan. Waktu adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, ini realitasnya, waktu tidak dapat dinegosiasi atau dikompromi dan angka pencapaian bisnis yang menceritakan ribuan progress, angka dapat menceritakan sejarah seorang Leader atau pengusaha, seberapa cerdas / bodohnya seorang pengemban amanah bisnis. Dalam aktivitas pertambangan, fungsi waktulah yang menjadi faktor utama yang membuat suatu perusahaan bangkrut dan disisi yang lain ada perusahaan yang menghasilkan NPAT Trilliunan rupiah. Sumber Daya Waktu ; Kunci Sukses Bisnis dan Investasi yang  masih dianggap Tabu.

Kita pahami dulu arti kata Investasi dan bagaimana letak bisnis berada Praktek atau sebagian menyebut sekolah jalanan memahami Investasi dengan pengertian ini : " Investasi adalah suatu upaya untuk menunda konsumsi sekarang untuk mendapat konsumsi yang lebih baik dimasa yang akan datang dan Bisnis adalah Media untuk melaksanakan tujuan tersebut". Bagaimana realitasnya,? Bila anda memiliki uang Rp. 150 Juta misalnya, anda bisa membeli salah satu mobil baru 1300 cc, nilainya akan langsung turun 10 % setelah anda beli dan keluar dari dealer, Namun bila anda mempergunakan waktu dan menanam investasi misal dipasar modal, uang anda Rp. 150 Juta itu bisa menjadi Rp.1,5 M dalam waktu 5 tahun atau lebih bahkan tidak terbatas bila anda bisa menemukan mentor dan partner bisnis yang tepat.
Pada akhirnya pemahaman Investasi adalah berbasis waktu dan uang adalah sebagai alatnya, bukan tuannya, pikiran seorang Leader dan Pengusahalah yang menjadi tuannya untuk menentukan berapa nilai yang ingin dituju. Hal ini harus kita pahami mengapa Bapak Yusuf Kalla,  Mantan Wakil Presiden,kita dan pebisnis kelas dunia pernah berkata : "semakin cepat semakin baik" karena fungsi waktu tidak berbau, berbentuk dan tidak dapat bernegosiasi, waktu juga yang dapat mengubah masa depan seseorang dalam arti yang seluas-luasnya, entah itu kesejahteraan selama-lamanya atau hari malapetaka, artinya hari akan terasa seperti kutuk atau berkat, tiap orang yang menetukan dan menulis sejarahnya.

Kita tidak bisa mengubah masa lalu, apalagi hal-hal konyol yang memalukan, lebih-lebih dibahas hanya untuk memuaskan emosi, tetapi kita bisa mengubah keadaan dengan berkomitmen untuk berhenti menyalahkan orang lain dan berhenti untuk menyalahkan diri sendiri, tentukan tujuan dan tetapkan berapa waktu yang ditargetkan agar itu tercapai. Untuk mempermudahnya tambahkan teori ekonomi POAC dengan E/R (Evaluating/Review) untuk mendapatkan refreshment baru menentukan keputusan bisnis yang lebih sederhana. Untuk apa memilih jalan yang sulit kalau ada jalan yang lebih sederhana

Jangan buang waktu  dalam membangun impian, masa lalu buruk atau baik cukup sebagai kaca spion, masa depan tiap orang dan negara ini masih suci.

Salam Sukses.


I.Rimawan
Leadership Street Indonesia

No comments:

Post a Comment

Komen silakan.