! elcons

Selamat Datang

elcons Berita Terpopuler - Indonesia, fb, facebook, download, foto, youtube, google, video, mp3, gambar, yahoo



GAGASAN NASIONALISME YANG BERBEDA
Ditulis Untuk OGkarir! Membangun SDM
Oleh : Keanu Sulaiman R



Ratusan Negara yang ada didunia ini “menjual” gagasan nasionalisme untuk negaranya. Diluar sudut pandang politis maka ekonomi suatu Negara diluar sudut pandang politis, nilai kapitalisasi riil suatu Negara terletak pada gagasan nasionalismenya dan memang terlihat sama namun dalam strateginya berbeda.
Rata-rata Negara memiliki pandangan kualitatif yang sampir sama, kesejahteraan rakyak dan keamanan Negara, namun hal itu hampir tidak member manfaat selama itu masih pandangan kualitatif, perbedaan suatu Negara adalah pandangan KUANTITATIFNYA, yang akhirnya bermuara pada perbedaan yang sangat menyolok mengenai strategi pertumbuhan ekonomi dan urut-urutan indikatornya.
Sesungguhnya suatu Negara ekonominya tumbuh akibat tindakan swasta atau non pemerintah, baik UKM hingga super power company, namun kelompok ini dalam volalitasnya tidak akan member manfaat yang signifikan bagi tumbuhnya suatu kapitalisasi murni suatu Negara apabila didukung gagasan strategis pemerintah tentang membangun suatu aksi ekonomis suatu Negara.
Kami membuat suatu teori bahwa ada tiga tipe pertumbuhan kapitalisasi suatu Negara, yang terg=diri dari :
1.       Negara Seimbang, yaitu Negara yang memiliki gagasan nasionalisme secara kualitatif yang seimbang, kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan seimbang, ekspansi (diluar negeri) dibuat hanya untuk mencukupi kebutuhan konsumsi negaranya secara riil (sekali lagi secara riil, bukan raport rekayasa),hukum Negara cenderung dijalankan dengan  baik, pendapatan perkapita sangat ideal dan biasanya ini adalah Negara maju seperti Amerika dan Negara eropa pada umumnya serta Jepang dari Asia
2.       Negara Berkembang, Negara yang melakukan ekspansi investasi luar negeri biasanya dengan sangat ekstrim, misi Negara seperti ini adalah membangun kekuatan dari negaranya, Negara seperti ini membelanjakan Anggaran Belanja Negaranya untuk infrastruktur dan membangun konglomerasi rakyatnya Diluar Negeri, kami menduga Negara seperti ini menganut system TRICKLE DOWN TEORI YANG TELAH DIINOVASI KEMBALI, Negara ini membangun konglomerat-konglomerat baik korporasi maupun individual dari rakyatnya sendiri dan perusahaan dinegaranya sendiri, namun diluar negeri, Pemerintah Negaranya mendukung Konglomerat-Konglomerat Menjadi Tuan Dinegara Orang Lain, untuk tipe ini kami menempatkan  Cina, Taiwan, Korea dan Malaysia sebagai Negara berkembang yang mampu diidentikasikan.
3.       Negara Penghasil Bahan Pokok,
Sebelum kami melanjutkan tulisan kami, Kalau Negara maju adalah Amerika, Eropa dan Jepang dan Negara berkembang adalah Cina, Taiwan, Korea dan Malaysia, maka disini Indonesia untuk saat ini hanya sebagai Negara penghasil bahan pokok saja, maaf belum masuk sampai level Negara Berkembang, SDA alam yang dimiliki hanya sebagai bahan dagangan utama berbeda dengan Negara lain yang mampu menjadikan SDA Negara lain sebagai produk turunan bukan hanya sekedar menjual bahan baku.

Dengan system gagasan ekonomi yang tergantung potensi SDA  seperti ini, maka Indonesia akan  tergantung dengan Negara maju dan Negara berkembang untuk kemampuan financial dan kemampuan SDM, perkiraan kami, apabila Indonesia dan rakyatnya tidak mau mengubah strategi nasionalismenya, masih menyukai adu domba politis, adu domba ada suku yang lebih dari suku yang lain, adu domba agama dan tidak sempat memperbaharui gagasan nasionalismenya “mempersiapkan fasilitas yang maksimal, adil dan jujur kepada generasi mudanya” maka  dalam 1 dekade setelah 2010 ini, sekurangnya 50% asset SDA dimiliki oleh asing tidak peduli alasan mitigasi risiko “itu hanya kontrak karya 30 tahun dll, karena 30 Tahun juga merupakan kesempatan membangun SDM yang sama hebatnya” karena sumber daya manusia dinegara ini hanya mau melelahkan diri, tidak memakai logika bahwa sekarang secara berangsur-angsur Negara ini sudah dijajah secara ekonomi dan apabila ekonomi Negara ini sudah dijajah, maka jangan tertawa melihat Negara miskin seperti Ethiopia dan Somalia misalnya, itu dapat terjadi dengan rakyat Indonesia dalam 10 tahun kedepan apabila tidak mau berubah, walaupun SDA nya masih melimpah, kemiskinan tetap dapat terjadi.

Ketika banyak asset Negara yang mulai dijual dengan pihak asing karena ketidakmampuan SDM untuk bersaing dengan warga dunia lainnya, baik dari BUMN hingga perusahaan swasta murni milik rakyat Indonesia, Cina, Taiwan, Korea dan Malaysia berlomba membangun konglomerasinya dinegara lain didunia, katakanlah Cina, ini Negara hebat dalam gagasan berpikirnya, diluar pandangan lain, kami melihat pemerintah Negara ini mencintai rakyatnya, mereka bekerja keras untuk menghidupi rakyatnya dengan 1,2 Milyar Jiwa, tahun 2010 ini mereka dengan pengusaha lokalnya melakukan investasi di 30 Negara Afrika dengan nilai investasi USD 8 Milyar, bukan hanya untuk trading saja namun mempersiapkan bahan baku untuk dapat diproses sebagai produk turunan yang SDM nya sudah mampu, belum lagi cerita Malaysia dan bisnis BBM nya diluar negeri yang harus kita contoh dan diinovasi kembali.

Apa maksud dari tulisan ini tidak ada lain untuk membangun kembali nasionalisme seluruh rakyat Indonesia dari hal kecil hingga hal yang besar, jangan mau lagi diadu domba walau itu sudah mendarah daging selama penjajahan selama 350 tahun (katanya juga). Namun lebih beralih kepada suatu gagasan bahwa masih banyak hal yang baik yang masih ada dinegara ini dan apabila kita mau sepakat, maka seperti mengutip perkataan teman saya dari Seattle mengatakan demikian : “Apabila Kalian mau belajar dari kesalahan dan tidak melakukan hal yang sama sekarang dan dimasa depan, maka Indonesia adalah Negara terkaya didunia”
-          Jangan Risih belajar bahasa Asing, karena komunikasi itu penting, belajarlah bukan dengan target waktu namun dengan target “goal setting”
-          Penting Sekali untuk memiliki impian karena itu yang akan menjadi realitas
Untuk itulah kami sangat menyukai ada individu yang membangun web atau media untuk membangun SDM, karena SDA Indonesia yang luar biasa ini harus diakomodir oleh SDM yang diatas rata-rata dan itu bisa.
Salam Sukses untuk kalian semua
Keanu Sulaiman R.
Penulis merupakan pengamat ekonomi internasional






No comments:

Post a Comment

Komen silakan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...