Beasiswa Supersemar yang
bertujuan untuk membantu melanjutkan pendidikan para sumber daya manusia
potensial, yang berasal dari anak-anak keluarga kurang mampu karena
alasan ekonomi, harus dilanjutkan dan diteruskan. Karena beasiswa ini
berhasil melahirkan manusia-manusia potensial dan berprestasi. Para
alumni penerimanya kini telah berhasil meraih berbagai jabatan penting
di pemerintahan, legislatif maupun di swasta.
“Alumni penerima beasiswa Supersemar sudah ada yang menempati jabatan
Menteri di Kabinet, Lembaga-Lembaga Negara, rektor, bupati/walikota,
bahkan dirjen, dan sebagainya,” kata Ketua Yayasan Supersemar Soebagyo,
SH.
Berkat keberhasilan para alumni penerima beasiswa Supersemar yang
merupakan hasil gagasan brilian almarhum HM Soeharto selaku pendiri atas
nama pribadi tersebut, ia meminta para alumni penerima beasiswa
Supersemar bisa meneruskan kepengurusan Yayasan yang saat ini
dikelolanya.
Soebagyo yakin kalau Yayasan Supersemar dikelola oleh para alumni
penerima beasiswa Supersemar ini akan tetap berjalan baik dan terus
sebagaimana diharapkan Pendiri. Pasalnya, tambah dia, selain mereka
dinilai telah memahami betapa pentingnya kesinambungan beasiswa
Supersemar ini bagi anak-anak berprestasi yang mempunyai cita-cita dan
keinginan meneruskan pendidikan asal keluarga kurang mampu. Sehingga
pemberian ini bisa berkelanjutan untuk masa yang akan datang. Karena
diakui bila kepengurusan itu akan ada saatnya untuk diteruskan, maka
yang harus meneruskan adalah para alumni beasiswa Supersemar tersebut.
Ketua Yayasan Supersemar menyatakan, di tahun 2009 ini pihaknya
memberikan beasiswa Supersemar kepada 16.500 orang mahasiswa dari
berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonsia.
Sementara sejumlah 11.000 orang siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang
memperoleh beasiswa Supersemar. ”Artinya Yayasan Supersemar hingga di
usia 35 tahun pengabdiannya masih konsisten memberikan beasiswa
Supersemar kepada puluhan ribu mahasiswa dan siswa sekolah menengah
kejuruan di seluruh Indonesia,” ujanya.
Sambut baik
Terkait tekad dan niatan KMA-PBS (Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima
Beasiswa Supersemar) yang mencanangkan Gerakan Pemberian Santunan
Pendidikan kepada 1.000 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama
yang secara simbolis dimulai oleh Ketua Umum KMA-PBS Drs Eddy Djohari,
MSi dan dilanjutkan Sekjen KMA-PBS Sueb Didu yang memberikan Santunan
Pendidikan tersebut kepada sejumlah siswa SD dan SMP pada tasyakuran 30
Tahun (30 Maret 1979 – 30 Maret 2009) KMA-PBS ini, Ketua Yayasan
Damandiri Soebagyo, SH menyambut baik gagasan tersebut. Namun ia
mengingatkan hendaknya program pemberian santunan pendidikan kepada para
siswa SD dan SMP tersebut tidak berbenturan dengan kebijakan pemerintah
yang bernama BOS (Biaya Operasional Sekolah).
Soebagyo juga menekankan kembali agar para alumni penerima beasiswa
Supersemar meneruskan cita-cita luhur pendiri Yayasan Supersemar
Almarhum HM Soeharto untuk terus peduli terhadap pembangunan sumber daya
manusia.
”Dan pemberian beasiswa Supersemar yang sudah berlansgung sejak tahun
1975 hingga sekarang ini, ke depan harus dilanjutkan!” tandas Soebagyo
penuh semangat. HAR
TERTARIK TULISAN INI
KLIK TULISAN INI UNTUK MENUJU WEB
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment
Komen silakan.