Laman

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF


KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Kemampuan berkomunikasi yang efektif adalah salah satu aspek esensial dari kualitas kepemimpinan seseorang. Pimpinan baik tidak hanya berperan sebagai penghubung, tetapi juga dapat memberikan pernyataan visi yang mampu menginspirasikan orang lain. Pemimpin harus bersikap terbuka dan jujur tentang apa yang mereka lakukan dan pikirkan. Memimpin orang lain bukanlah pekerjaan mudah. Di masa krisis, tantangan bagi para pemimpin justru jauh lebih besar dan sulit. Komunikasi yang efektif dibangun atas dasar kepercayaan, visi, harapan, harga diri, dan keyakinan.
Salah satu aspek menonjol dari seorang pemimpin yaitu kemampuan komunikasi yang menonjol. Secara singkat, seorang pemimpin harus mampu menerangkan secara jelas kepada para staf atau anak buahnya “apa yang harus dilakukan dan kenapa harus melakukannya?”.
Dalam bisnis, penguasaan kemampuan komunikasi yang baik akan sangat berperan dalam mendorong tersampaikannya pesan yang jelas sehingga dapat dipahami dengan baik, dilaksanakan, dan pada akhirnya akan mendorong peningkatan bisnis Anda.
Langkah-langkah yang dapat dilaksanakan untuk melakukan komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut:
1. Berpikir sebelum berbicara.
Di masa sulit, kebanyakan orang tidak hanya berpegang pada kata-kata pemimpinnya, tetapi juga berusaha mencari apa yang tidak dikatakan oleh pimpinan mereka. Seorang pemimpin perlu “menjahit” pesan/isu yang ada sehingga ia dapat memperoleh gambaran penuh tentang informasi yang diberikan oleh para audiens.

2. Tetap fokus dengan mengkombinasikan gambaran jangka panjang dan jangka pendek.
Pemimpin harus efektif dalam memilah isu-isu yang muncul di lingkungan sekelilingnya.
3. Kendalikan emosi secara efektif.
Pemimpin mesti bersikap fleksibel, mereka tidak boleh menunjukkan rasa frustasi atau amarah sesukanya. Jika itu terjadi, maka mereka akan menjadi bagian dari masalah.
4. Selalu berharap dengan melakukan sesuatu hal yang berhubungan dengan visi dan misi.
Pemimpin harus mampu menghubungkan pesan mereka dengan misi atau visi . Pemimpin sebaiknya memberikan rencana yang jelas tentang usaha untuk mencapai hasil yang diinginkan dan mereka sebaiknya menawarkan pendekatan yang positif saat bawahan dihadapkan dengan berita buruk.
5. Kenali kualitas isu-isu yang baik.
Ketika berita buruk harus disampaikan, bawahan biasanya cenderung lebih menghargai situasi informal daripada pertemuan formal.
6. Jawablah pertanyaan bawahan dengan jelas.
Gunakan bahasa yang simpel dan jawablah isu-isu yang muncul dan jika tidak dapat memahami pertanyaan yang diutarakan, akuilah!

7. Tunjukkan kesuksesan bersama di saat yang tepat.
Pemimpin tidak hanya perlu mengumumkan keberhasilan, tetapi juga menghubungkan kesuksesan itu dengan tujuan atau visi.
8. Ikuti komitmen.
Satu cara esensial untuk membangun dan mempercepat kepercayaan adalah dengan selalu mematuhi komitmen yang telah dibuat bersama, khususnya ketika hal tersebut berkaitan dengan visi dan misi.
9. Jadilah pendengar yang baik.
Dengar apa yang mereka katakan, berikan perhatian terhadap apa yang sedang diutarakan, baik yang diungkapkan secara lisan melalui bahasa tubuh ataupun secara tulisan. Semua ini adalah tentang apa yang dipikirkan bawahan, tentang bagaimana mereka bertindak dan apa yang tidak dapat mereka ungkapkan secara verbal.
10. Hindari surprise.
Selalu menginformasikan berita terbaru pada bawahan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka sebelum hal itu menjadi masalah.

No comments:

Post a Comment

Komen silakan.